Jumat, 04 Februari 2011

Ajahn Brahm Datang Lagi

Oh senangnya hatiku..dengar kabar bahwa Ajahn Brahm akan datang lagi ke negeri Indonesia ini.

hmm sebelumnya apa rekan-rekan semua sudah mengenal Ajahn Brahm.
berikut saya jabarkan biografi ajahn..hasil kutipan saya dari website lain

Tentang Ajahn Brahm
Ajahn Brahm lahir di Inggris pada tanggal 07 Agustus 1951, dengan nama Peter Betts. Keluarganya merupakan keluarga yang terbilang sederhana dan pas-pasan. Ayahnya wafat tatkala beliau masih kecil. Ajahn Brahm juga punya seorang kakak laki-laki, yang saat ini bekerja sebagai investment banker.
Karena cerdas, beliau selalu memperoleh beasiswa, dan pada penghujung tahun 60’an beliau memperoleh beasiswa untuk mempelajari Fisika Teori di sebuah universitas kondang di Inggris, Cambridge University, tempat para fisikawan ternama seperti Sir Isaac Newton dan Sir Stephen Hawking berkarya. Setelah lulus, beliau mengajar di sekolah menengah atas selama 1 tahun sebelum akhirnya pergi ke Thailand untuk menjadi bhikkhu.
Di Thailand, Ajahn Brahm ditahbiskan di Bangkok pada usia 23 tahun oleh kepala Wihara Wat Saket, Somdet Pootajahn. Selanjutnya, beliau melewati 9 tahun belajar dan berlatih dalam tradisi bhikkhu hutan di bawah bimbingan Ajahn Chah Bodhinyana yang tersohor itu.
Setelah itu, Ajahn Brahm diundang datang ke Perth, Australia, oleh Buddhist Society of Western Australia (BSWA), untuk membantu Ajahn Jàgaro mengemban tugas mengajar. Awalnya, kedua bhikkhu ini tinggal di sebuah rumah tua di pinggiran Perth Utara. Tapi, pada akhir 1983, BSWA membeli 39 hektar tanah dan wilayah hutan di Pebukitan Serpentine, di Perth Selatan. Area itu kelak menjadi Wihara Bodhinyana (“Bodhinyana” adalah nama guru mereka, Ajahn Chah Bodhinyana). Wihara ini adalah tempat pertama yang khusus diperuntukkan sebagai wihara di belahan bumi Selatan. Saat ini, Wihara Bodhinyana memiliki komunitas bhikkhu terbanyak di Australia.
Pada awalnya, tidak ada bangunan di area tersebut. Berhubung hanya ada segelintir umat Buddha di Perth saat itu, dan karena minimnya pendanaan, untuk menghemat uang, para bhikkhu itu sendiri mulai melakukan pembangunan. Ajahn Brahm akhirnya belajar cara memasang pipa ledeng dan memplester batu bata. Dengan tangannya sendiri, beliau membangun cukup banyak bangunan di sana, yang sampai saat ini masih berdiri.
Pada tahun 1994, Ajahn Jàgaro meninggalkan Australia Barat, lalu lepas jubah setahun kemudian. Kepemimpinan wihara akhirnya diemban alih oleh Ajahn Brahm. Segera, beliau banyak diundang untuk memberikan ceramah di pelbagai tempat di Australia dan Asia Tenggara. Beliau pernah menjadi pembicara di International Buddhist Summit di Phnom Penh tahun 2002, dan pembicara dalam 3 konferensi global mengenai Buddhisme. Beliau juga membaktikan waktu serta perhatiannya pada kaum sakit dan sekarat, pada mereka yang dipenjara, orang-orang yang mengidap kanker, orang-orang yang ingin belajar bermeditasi, serta melayani sanggha (persamuhan) bhikkhu di Wihara Bodhinyana.
Ajahn Brahm juga sangat berpengaruh dalam menjadikan Wihara Dhammasara sebagai wihara yang sepenuhnya mandiri. Wihara ini adalah wihara para biarawati Buddhis di Gidgegannup, di daerah pebukitan, Perth Timur Laut. Di wihara itu, saat ini Ajahn Vàyama bertindak sebagai kepala wiharanya.
Sewaktu baru saja menjadi bhikkhu, Ajahn Brahm pernah diminta untuk menyusun pedoman Vinaya dalam bahasa Inggris. Pedoman ini kelak menjadi dasar bagi disiplin monastik di banyak wihara Theravàda di negara-negara Barat. Saat ini, Ajahn Brahm menjabat sebagai:
  • Kepala Wihara Bodhinyana, di Serpentine, Australia Barat,
  • Direktur Spiritual Buddhist Society of Western Australia (BSWA),
  • Penasihat Spiritual bagi Buddhist Society of Victoria,
  • Penasihat Spiritual bagi Buddhist Society of South Australia,
  • Pelindung Spiritual bagi Buddhist Fellowship, Singapura,
  • Pelidung Spiritual bagi Bodhikusuma Centre di Sydney, Australia.
Pada bulan Oktober 2004, Ajahn Brahm dianugerahi medali John Curtin (di Curtin University, Australia) untuk visi, kepemimpinan, dan pelayanannya bagi masyarakat Australia. Saat ini beliau tengah bekerja dengan para bhikkhu dan bhikkhunã dari semua tradisi Buddhis untuk mendirikan Asosiasi Sanggha Australia.
Ajahn Brahm, pemegang kewarganegaraan ganda Australia dan Inggris ini, adalah penulis buku bestseller internasional Opening the Door of Your Heart (yang diterbitkan di Amerika Serikat dengan judul Who Ordered This Truckload of Dung?). Buku ini sudah diterjemahkan dan diterbitkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Awareness Publication dengan judul “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya”. Beliau juga menulis buku panduan meditasi, Mindfulness, Bliss, and Beyond, yang diterbitkan oleh Ehipassiko dengan judul “Superpower Mindfulness”.
Buku lain beliau adalah “Hidup Senang Mati Tenang”, kompilasi ceramah dan tanya-jawab beliau di pelbagai belahan tempat di dunia. Buku ini hanya ada dalam versi bahasa Indonesia, diterbitkan oleh Ehipassiko. Pada tahun 2010, Awareness menerbitkan catatan perjalanan beliau ke Indonesia tahun 2009 yang dijuduli: “Horeee! Guru Si Cacing Datang”.


Pengalaman Pribadi with Ajahn Brahm

Photo diatas satu moment paling berharga dalam hidup saya..lihatlah yang membuat saya kagum kepada ajahn adalah senyumnya. hampir disemua photo dengan kurang lebih 1000 orang hampir semua mendapat senyum yang sama. yang saya sebut "HAPPINESS SMILE".

hihi semoga saya bisa mendapat photo bersama lagi tahun ini.

Jadwal Acara

Tanggal & Waktu

Minggu, 20 Maret 2011
Pukul 13.00 - 18.00 WIB
Tema : Keindahan Hati, Kedamaian Pikiran

Lokasi

Central Park, Podomoro City, Ballroom, Lantai P17
Jl. Letnan Jendral S. Parman Kav. 28, Jakarta 11470

Tiket

Diamond: Anggota BFI/E* & Sponsor Acara**
Platinum: Rp. 200.000,-
Gold: Rp. 100.000,-
Silver: Rp. 50.000,-
 penyelenggara : Buddhist Fellowship Indonesia
 


 
Acara Ajahn Brahm 27 Maret 2011
‘LET GO EGO’
Ballroom Central Park
Jl. Let. Jend. S.Parman Kav. 28 Lantai L (P17)
Jakarta 11470

Penyelenggara : Vihara Pluit Dharma Sukha & Ehipasiko Foundation

pendaftaran kunjungi website http://www.ajahnbrahmkeindonesia.com/


Be Happy ! ^^





Tidak ada komentar:

Posting Komentar